
Pakai React cuma ikut-ikutan hype atau beneran tahu masalah yang diselesaikan ?
Para programmer yang memutuskan untuk masuk ke di dunia Web development, pasti dituntut untuk segera bisa menguasai React dalam pembuatan aplikasi web. Karena tuntutan waktu, segera kita install React pada laptopnya lalu mulailah menulis syntax JSX.
Hari demi hari kita disibukkan dengan kode project React, pernah ga terlintas pikiran pertanyaan paling mendasar ? Mengapa kita menggunakan framework React untuk membangun aplikasi web? sebenarnya apa masalah yang coba diselesaikan oleh React?
Apa yang Terjadi di Balik Browser mu?
Browser itu mirip mesin pintar yang tugasnya adalah membaca kode HTML, CSS dan JavaScript buat nampilin halaman web yang kita lihat. Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting:
- HTML Parsing: Browser membaca file HTML dan mulai membentuk kerangka dasar halaman.
- CSS Parsing: Kemudian, browser mengambil file CSS untuk menata layout, warna, font, dan tampilan visual lainnya.
- JavaScript Execution: Terakhir, JavaScript masuk ke dalam permainan. Script ini mengatur interaksi dinamis, seperti klik tombol, animasi, hingga kalkulasi kompleks.
Browser melakukan semua ini dengan terkesan sangat cepat, memberikan ilusi bahwa semuanya terjadi secara instan. Tapi tunggu dulu, ilusi ini hanya bertahan sampai halaman atau aplikasi yang kamu buka memiliki fitur yang lebih kompleks. Di sinilah masalah mulai muncul.
Masalah Klasik pada Browser Tanpa Framework
Bayangkan kita membuka sebuah aplikasi web yang besar dan interaktif, seperti media sosial atau platform streaming. Di balik tampilannya yang mulus, browser harus terus-menerus melakukan pembaruan kode element di layar yang ditandai dengan perubahan kode elemen DOM (Document Object Model) di setiap perubahannya. memproses input user, dan memastikan performa tetap optimal. Tanpa alat bantu, kode JavaScript yang mengatur interaksi ini bisa dengan mudah menjadi berantakan.
Browser sebenarnya tidak dirancang untuk menangani banyak elemen interaktif yang terus-menerus berubah dengan intensitas tinggi. Proses pembaruan DOM, bisa sangat lambat jika tidak diatur dengan baik. Dan yang paling parah adalah, proses iterasi yang sangat sulit sehingga menyusahkan developer lain untuk mengembangkan aplikasi web tersebut. Jangankan developer lain, diri sendiri juga bisa lupa jika kita mengatur perubahan DOM secara manual.
Di sinilah framework seperti React masuk untuk menyelamatkan.
Mengapa Butuh Framework React?
Bayangkan kita sedang diminta merenovasi gedung pencakar langit namun yang direnovasi sebenarnya hanya 1 lantai, sementara untuk merenovasi 1 lantai itu syaratnya harus merubuhkan semua bangunan dan membangun ulang sesuai permintaan desain 1 lantai itu. Bisa jadi sangat sulit, bukan? Mengapa tidak hanya 1 lantai itu yang dimodifikasi ? Menghancurkan seluruh gedung pasti lebih effort. Itulah yang terjadi ketika kita mencoba membangun aplikasi web besar tanpa menggunakan framework seperti React. React menawarkan solusi efisien untuk menangani proses-proses rumit yang melibatkan pembaruan dinamis di dalam browser.
Dengan menggunakan teknik Virtual DOM, React mampu mempercepat proses rendering halaman web. Alih-alih mengubah seluruh halaman setiap kali ada perubahan kecil, React hanya mengupdate bagian-bagian yang perlu diubah. Hasilnya? Aplikasi yang jauh lebih cepat, lebih responsif, dan lebih efisien.
Selain itu, React mempermudah developer dengan konsep komponen. Kita bisa membayangkan setiap bagian halaman seperti tombol, daftar, atau formulir sebagai komponen yang terpisah, sehingga lebih mudah diatur dan dikembangkan.
Kenapa Kita Harus Belajar React?
Pada titik ini, kita mungkin bertanya, "Oke, React tampak bermanfaat, tapi apakah saya benar-benar butuh mempelajarinya?"
Jawabannya: YA!
Sebagai developer yang up to date, menguasai React bukan hanya soal meningkatkan kemampuan teknis. React telah menjadi standar industri dalam membangun aplikasi web besar dan interaktif. Bahkan perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Instagram, dan Netflix menggunakan React untuk menjalankan platform mereka.
Kalau kamu ingin meningkatkan karirmu di dunia IT, terutama sebagai developer front-end, belajar React bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan. Namun, React memiliki konsep-konsep yang tidak selalu mudah dipahami, terutama jika kita hanya belajar dengan metode copy paste source code project.